Friday, September 12, 2008

Family Time in Jakarta: Celebrating Ramadan


Menjelang puasa disempatkan pulang sebentar karena ingin menikmati puasa di tanah air. Hehehe.. sejujurnya sih alasan utamanya karena tidak mau bengong sendiri di rumah. Suami tugas ke salah satu negara di Afrika yang sikon nya tidak memungkinkan spouse untuk mendampingi. Mau mengunjungi adek di Perancis, duh ngurus visanya males banget. Sempat mikir juga untuk jalan-jalan ke negara lain yang tidak butuh visa, tapi mengingat bulan puasa mana enak jalan-jalan tanpa makan-makan. Ya udahlah mending pulang ke Indonesia ajah. Supaya bisa ketemu dan supaya anak-anaknya bisa merasakan suasana puasa di Indonesia, adek yang tinggal di Perancis dan sedang berlibur di Jakarta memutuskan untuk memperpajang liburannya. 




Jadilah kita semua sempat berkumpul selama minggu pertama Ramadan. Walaupun selama di Jakarta sakit (sebelum berangkat juga sudah sakit sih), tetap bisa menikmati quality time with my family walaupun tetep tidak lengkap. Tiga dari 4 menantu ortu tidak bisa ikutan; yang satu tugas ke Afrika, yang satu ketinggalan di Perancis dan yang satunya lagi sedang ada urusan di Amerika. Kapan ya semua bisa ngumpul bareng?

Sabtu malam sebelum puasa, disempatkan makan malam di Satay House Senayan. Buat saya makanan di SHS tidak terlalu istimewa sih rasanya, tapi nggak tau kenapa sejak dua tahun terakhir setiap pulang SHS jadi salah satu restoran yang selalu dikunjungi. Yang dipesan selain sate ayam dan sate kambing antara lain nasi bebek (lumayan gurih bebek gorengnya), cumi goreng tepung (biasa aja), gurame bakar (tidak terlalu istimewa) , nasi goreng (nggak sempat nyobain), tumis kagkung terasi, urap, gurame goreng (enak).

Hari Minggunya lunch bareng lagi di Gubug Makan Mang Engking yang berlokasi di area Kampus UI Depok. Tempatnya sih luas dan adem karena masih banyak pohon pohon di sekitarnya jadi tidak terlalu panas. Sesuai pesanan kami memilih duduk lesehan diatas kolam ikan. Anak-anak seneng banget ngasih makan ikan-ikannya. Selain saya yang lain sudah pernah makan disini jadi merekalah yang milih menunya, termasuk udang bakar madu, makanan andalan restoran ini. Selain itu kami pesan udang goreng, gurame goreng polos, gurame bakar kecap, tahu dan tempe goreng (wajib), karedok, tumis kangkung, cumi goreng tepung, sayur asem, plus tiga sambal; sambal terasi dadak, sambal tomat dan sambal cobek. Sambal cobeknya pedes des des. Yang juara buat saya gurame goreng (tetep). Karedoknya boleh lah, cumi gorennya juga lumayan. Udang bakar madunya saya tidak begitu suka karena rasa asli udangnya sudah agak hilang terdominasi oleh rasa madu.
Kembang Goela mendapat giliran sebagai tempat berbuka puasa pada satu hari sebelum adek sekeluarga pulang ke Perancis. Restoran ini juga sudah jadi salah satu restoran yang kudu wajib dikunjungi setiap pulang ke Indonesia. Tempatnya adem dan wangi, makanannya sesuai dengan selera. Klop dah. Selain di Restoran Kembang Goela, buka puasa selebihnya (cuma 10 hari sih berpuasa di rumah) selalu dinikmati di rumah dengan menikmati masakan rumahan yang selalu "ngangeni". Ah... I wish I could spend the whole Ramadan with my family at home.


Karena tidak sempat merekam foto-foto makanan di restoran yang dikunjungi selama mudik, sebagai gantinya puas-puasin memotret makanan yang disajikan di pesawat.


My breakfast in the sky; fluffy hotcake served with fresh mixed berries, cottage cheese and maple syrup, SQ's version of pancake. It was very tasty considering a plane meal.


Japanese meal - my lunch on flight SQ12 en route to LA on September 11, 2008.

Satay House Senayan
Jalan Pakubuwono VI/6
Jakarta, Indonesia


Gubug Makan Mang Engking
Kampus UI Depok, Indonesia
Tel.: 021 9956 9150


Kembang Goela
Plaza Sentral, Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48
Jakarta
Tel.: 021-520-5651